Sabtu, 31 Agustus 2013

INSPIRATIVE WORDS



Pada hari Selasa, 27 Agustus 2013 kami disajikan tontonan yang sangat menarik mengenai talkshow CEO sukses. Talkshow ini sangat menginspirasi dan memotivasi. Para CEO menceritakan pengalaman mereka bisa menjadi CEO. Selain itu, mereka juga menceritakan startegi-strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk bisa bersaing dengan kompetitor dan mempertahankan eksistensinya. 

Robert Nardelli adalah seorang CEO dari Home Depot.  Home Depot adalah supplier home care terbesar di Amerika Serikat. Pada awalnya, Robert Nardelli mengundurkan diri dari GE kemudian melanjutkan karirnya di Home Depot. Untuk meraih posisi CEO di Home Depot, ia berpendapat bahwa untuk mendapatkan sesuatu perlu keuletan dan kerja keras. Motto hidupnya adalah “ Ada kapasitas tanpa batas untuk meningkatkan segala hal yang kita lakukan”. Robert Nardelli merupakan orang yang menyukai tantangan dan tidak takut akan tantangan karena yakin dapt melakukannya. Ia juga berusaha untuk meningkatkan pelayanan demi kepuasan pelanggan. Robert Nardelli menerapkan kata-kata bijak , yaitu “Kemenangan bukan sesuatu yang penting untuk diraih”

Mike Eskew adalah seorang CEO dari UPS. UPS adalah salah satu perusahaan logistik terbesar di Amerika Serikat. Posisi seorang CEO dapat ia raih dengan bekerja keras dan gigih. Awalnya Mike adalah seorang supir  truk UPS. Ia tidak pantang menyerah dan selalu menanamkan kejujuran yang diperoleh dari keluarganya. Mike menjalani kehidupannya dengan kejujuran. Mike juga mengutamakan keputusan pelanggan atas pelayanan yang dijalankan. 

Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua CEO adalah selalu semangat, tidak takut akan tantangan, kejujuran dalam berbisnis, serta mengutamakan kepuasan pelanggan.

Minggu, 28 Juli 2013

Chocolate Wars "Hershey VS Mars"









Tuesday, 23 July 2013

Ketika kuliah manajemen pemasaran sedang berlangsung, kami menonton sebuah film dokumenter mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Film itu berjudul “Chocolate Wars” yang bercerita tentang persaingan dua perusahaan ternama di Amerika, yaitu Hershey’s dan Mars dalam berusahan untuk menaklukan dunia dan menjadi raja dalam industri coklat. Berbagai strategi dilakukan oleh kedua perusahaan untuk saling mengungguli satu sama lain.
Milton Hershey mendirikan perusahaan coklat pada tahun 1890-an yang berawal dari karamel, kemudian berkembang menjadi coklat. Kemampuan yang dimiliki Milton Hershey membuat bisnisnya sukses dan menjadikan perusahaan coklat terbesar di Amerika serta menjadi market leader dalam industri coklat. Brand Image yang berkembang adalah “Hershey is American Candy Bar”. Awalnya Mars merupakan perusahaan sederhana yang menjual nuggat dimana bahan baku coklat atau pelapis coklat tersebut berasal dari Hershey. Mars berambisi untuk mengalahkan Hershey untuk menjadi perusahaan coklat nomor satu di Amerika, sehingga Mars memutuskan untuk membuat permen pelapis coklat sendiri. Selain itu, Mars juga meminta Murrie yang bekerja di Hershey untuk bergabung dan mengembangkan produknya sehingga terciptanya produk yang sangat terkenal, yaitu M&M (Mars and Murrie). Mars memiliki inovasi produk yaitu coklat dengan warna-warni yang menarik dan hanya dapat melelh dimulut. Mars melakukan promosi secara agresif melalui media televisi berupa ikon kartun produknya. Hal ini membuahkan hasil meningkatnya penjualan coklat dan memiliki tempat di hati konsumen. Mars mempunyai jaringan distribusi yang sangat kuat dan menyebar tidak hanya di Amerika Serikat saja bahkan Mars unggul di Eropa dengan menyaingi produk coklat dari Cadburry dan Nestle. Mars pun menjadi pemimpin pasar. Mars belum puas dengan yang dicapai saat ini, Mars mencoba merebut pasar Hershey sebagai pemasok coklat bagi anggota militer Amerika. Akhirnya pasar tersebut direbut Mars karena Hershey tidak dapat mendistribusikan coklatnya secara baik kepada anggota militer. Akan tetapi, persaingan ini belum selesai, Hershey pun mengembangkan produknya dimana ia memproduksi coklat yang memiliki titik leleh yang tinggi sebesar 140 derajat Farenheit. 

Hershey juga memproduksi coklat yang berisi kacang yang dinamai Reese’s Pieces untuk bersaing dengan produk Mars M&M. Selain itu, Hershey mencoba bersaing dengan menjadi salah satu sponsor dalam film E.T garapan sutradara Steven Spielberg. Film itu menuai sukses begitu juga dengan coklat Hershey, padahal sebelumnya film ini ditawarkan kepada M&M akan tetapi ditolaknya. 

 Pelajaran yang dapat kami ambil dari film tersebut adalah berbagai konsep marketing dilakukan oleh kedua perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam industri coklat dan berbagai kalimat inspiratif yang dapat memotivasi kami dalam menjalankan sebuah bisnis.


Konsep Marketing:
  1.  Strategi promosi dimana Mars melakukan iklan melalui media televisi secara agresif, sedangkan    Hershey kerjasa sama dengan perusahaan film untuk meningkatkan penjualan produknya.
  2. Distribusi channel, Mars dapat mendistribusikan dengan baik produk-produknya kepada anggota militer AS
  3. Inovasi, kedua perusahaan yaitu Hershey dan Mars saling mengembangkan produknya, seperti Hershey menciptakan coklat yang tidak mudah meleleh dan Mars menciptakan permen coklat warna-warni yang menarik perhatian anak-anak.
  4. Segmentasi, Hershey mensegmentasikan produknya bagi seluruh rakyat Amerika, sedangkan segmentasi produk Mars kepada anak-anak.
  5. Market share, kedua perusahaan hampir menguasai pasar coklat di Amerika, saat ini Hershey sebagai pemimpin pasar dan M&M terus mengikuti.

Kalimat Inspiratif :
  •  Hershey is American Candy Bar
  • Hershey is not Mars

Sabtu, 13 Juli 2013

An Introduction to Marketing Management

Girisa Hartiwi’s Note on Marketing Class of PT GODREJ DEVELOPMENT PROGRAM in The Graduate Program of Management and Business Bogor Agricultural University

Lecturer: Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc
Class Notes Tuesday, 9 July 2013

Definisi Pemasaran
  • Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah proses dimana individu atau grup memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,penawaran, dan pertukaran barang dan jasa.
  • Menurut Solomon and Stuart, Pemasaran adalah proses perencanaan suatu konsep, harga, promosi, dan distribusi sebuah ide, barang, dan jasa untuk memenuhi kepuasan individu atau organisasi.
Topik yang menarik dalam perkuliahan manajemen pemasaran adalah segmentasi, targeting, and positioning (STP) dan Marketing Mix (Bauran Pemasaran). STP merupakan konsep dasar dari pemasaran. Sebelum memasuki pasar harus diketahui terlebih dahulu STP dari brand atau produk tersebut. Jika mengetahui STP brand atau produk yang akan dipasarkan akan memudahkan kita dalam menjual produk serta menghadapi kompetitor. Bauran Pemasaran merupakan alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasar.  Bauran pemasaran memiliki empat variabel atau lebih dikenal dengan 4P (Product, Price, Place, and Promotion).

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
  • Segmentasi pasar merupakan suatu proses untuk membagi atau mengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan karakter. Pengelompokan pasar ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, dan pola penggunaan produk.
  • Targeting adalah mengevaluasi segmentasi untuk menjadi target atau membidik kelompok pasar yang menjadi sasaran kita.
  • Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari sebuah produk. Positioning merupakan suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan, keuntungan, dan manfaat yang membuat konsumen selalu ingat dengan produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing.
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
1. Product
 Menentukan produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Price
Harga merupakan jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan. Produk harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
3. Place
Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
4. Promotion
Promosi merupakan kegiatan untuk mengkomunikasikan dan meyakinkan produk atau jasa kepada konsumen.

Based on Book written by Ujang Sumarwan, Agus Djunaidi, Aviliani, H.C.Royke Singgih, Jusup Agus Sayono, Rico R Budidarmo, Sofyan Rambe. 2009. Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth in Creating Share Holder Value). Jakarta. Inti Prima


http://andrelukmanto.files.wordpress.com/2013/07/usa1.jpg

Based on Sumarwan, U., Achmad Fachrodji., Adman Nursal., Arissetyanto Nugroho., Erry Ricardo Nurzal., Ign Anung Setiadi., Suharyono., Zeffry Alamsyah. 2010. Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja.(Strategic Marketing: Value Based and Performance Measurement Perspectives) Bogor, IPB Press.
USA2




Kamis, 24 Maret 2011

BAB 5 PROSES BERLAJAR KONSUMEN (CONSUMER LEARNING PROCESS)

BAB 5 PROSES BERLAJAR KONSUMEN

                Menurut Solomon belajar merupakan perubahan peilaku yang relatif permanen yang diakibatkan oleh pengalaman. Sedangkan menurut Angeld belajar merupakan suatu proses dimana pengalaman akan membawa pada perubahan pengetahuan sikap dan atau perilaku.

Syarat Motifasi Belajar

Jenis-Jenis Proses Belajar
1.        Classical Conditioning
Suatu teori belajar yang mengutarakan bahwa makhluk hidup baik manusia maupun hewan adalah makhluk pasif yang dapat diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan. Proses ini dapat berlangsung apabila suatu stimulus dipasangkan dengan stimulus yang lain yang tidak bisa menghasilkan suatu respon.

·      Percobaan Pavlov
Pavlov melakukan percobaan terhadap seekor anjing untuk membuktikan teori classical conditioning.
a.    Anjing diberi rangsang berupa bunyi bel, anjing itu tidak mengeluarkan air liur.
b.    Anjing dirangsang dengan sepiring daging, anjing mengeluarkan air liur.
c.    Anjing dirangsang dengan bunyi bel dan sepiring daging,anjing mengeluarkan air liur.
d.   Rangsangan ini diberikan secara terus menerus,sehingga walaupun tidaka ada sepiring daging bila ada bunyi bel anjing itu akan mengeluarkan air liur.
·  Terminologi Classical Conditioning
a.    Conditioned stimulus yaitu stimulus yang tidak menghasilkan suatu respon.
b.    Unconditioned stimulus yaitu dtimulus yang dapat menghasilkan suatu respon .
c.    Unconditioned response  yaitu kondisi dimana objek memberikan respon terhadap suatu stimulus.
d.   Conditioned response respon karena diberi stimulus secara berulang.
·  Aplikasi classical conditioning dalam pemasaran


a.    Pengulangan merupakan penyampain pesan kepada konsumen secara berulang kali.
b.    Generalisasi stimulus kemampuan konsumen untuk bereaksi sama pada stimulus yang berbeda.
§  Perluasan lini produk
Ini hanya pada diferensiasi produk yang sama,lebih mengarah pada inivasi seperti lux yang awalnya hanya mengeluarkan sabun batangan sekarangf menjadi sabun cair.
§  Merek keluarga
Lebih menekankan pada pemberian nama yang sama kepada berbagai macam produk yang berbeda misalkan saja LG bukan hanya Handphone tabi bisa berupa TV,Radio,AC.
§  Me-too products
Lebih menekankan pada pemberian kemasan yang mirip dengan produk pesaing biasanya yang melakukan hal ini adalah follower.
§  Similar name
Yaitu pemberian nama yang hampir mirip dengan produk pesaing.
§  Licensing
Menggunakan nama-nama selebritis yang terkenal.
§  Generalisasi stimulus pemakai
Pemasar berusaha menciptakan citra positif terhadap produknya yang sudah terkenal.
c.    Diskriminasi stimulus
Diharapkan konsumen dapat menangkap stimulus yang berbeda terhadap suatu produk.
§  Possitioning
citra atau image yang dimiliki konsumen terhadap produk.
§  Differentiation
Suatu produk ingin memiliki batribut unik yang tidak dimiliki oleh produk lainnya.

2.        Operant conditioning
Proses belajar yang terjadi pada diri manusia itu sendiriakibat konsumen mendapat akibat yang positif maupun negatif.
a.     Penguatan positif
b.    Penguatan negatif
c.     Hukuman
d.    Kepunahan
e.     shaping